Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menganani Anak Jika Terserang Virus Singapura Atau Flu Singapura

Hai moms kali ini saya akan membahas tentang flu Singapura dan juga sharing pengalaman saya mendampingi si kecil saat terkena flu Singapura. Jadi simak tulisan berikut ini yaa..


Sebenarnya flu Singapura itu sudah ada sebelum Covid-19 itu booming. Flu Singapura sendiri itu lebih banyak menyerang pada anak-anak di bawah usia 6 tahun tapi sering juga pada usia 6-10 tahun.

Flu Singapura sendiri itu merupakan virus yang menyerang tenggorokan, tangan dan kaki, lebih tepatnya biasanya dinamakan dengan HFMD (hand, foot, and mouth disease). Juga sangat cepat loh penularannya, sehingga kalau ada sodara atau tetangga yang memiliki ciri seperti ini sebaiknya si kecil main dirumah dulu yaah moms.. 

Meskipun sakit ini sering menyerang anak-anak, ternyata flu Singapura ini juga bisa menyerang orang dewasa. Gejalanya yang paling umum yaitu sariawan pada mulut dan juga ruam pada tangan dan kaki tapi tidak pada badan yaa. 

Dan ini dialami oleh si kecilku nih moms, tentunya diawali dengan demam yang cukup tinggi yaitu sampai 40 derajat Celcius (masing masing anak mungkin berbeda). Langsung saya bawa ke dokter untuk berobat, tapi waktu itu belum ada bintik bintik atau ruam di kulit.  Kemudian sehari waktu panas menurun mulai munculah ruam di kaki dan tangan si kecil satu persatu hingga puncaknya pada hari ketiga. 

Ketika ruam di kaki dan tangan sudah muncul kemudian akan mengering dengan sendirinya tanpa salep. Dan ini agak membuat gatal tentunya karena lukanya mengering. Tapi selama muncul ruam tetap bisa mandi yaa moms, kecuali jika si kecil demam. 

Awalnya saya pikir kalau ini anak akan (gabaken) kalo orang Jawa bilang hihi atau apa kena cacar air yaa. Karena setelah panas muncul ruam sangat banyak dalam dua hari nih di bagian tangan dan kaki saja, termasuk telapak kaki nih moms. Eh ternyata waktu ke dokter spesialis anak ternyata si kecil terkena flu Singapura. 

Auto konsultasi lebih lanjut nih dan sayapun lebih aktif mencari di internet tentang flu singapura ini. Sebelumnya juga saya berpikir darimana anak saya  tertularnya? Eh ternyata anak tetangga saya kena duluan, dan sebelumnya anak saya main dengannya. 

Awalnya saya kira gatal biasa (kata pengasuhnya) dan sayapun percaya karena belum tau tentang flu singapura itu sendiri. Daaan ternyata ooh ini toh flu singapura itu... 

Mangkanya anak saya jadi sangat rewel, ngiler muluu (padahal tidak pernah ngiler), tidak mau makan dan minum, hanya air putih saja itupun sedikit, minta digendong terus dan menangis. Sampai sampai saya berikan susu agak dingin (ditaruh kulkas sebentar) dan saya minumkan lewat pipet obat ketika dia haus..

Kemudian setelah lebaran ada sodara datang dan bercerita tentang flu singpura ini, ternyataa cucunya juga sudah terkena dua kali, tapi yang kedua tidak demam hanya ruam merah di tangan dan kaki saja. *baru tau ternyata masih bisa menular dan terkena lagi, saya pikir akan seperti cacar air yang terjadi sekali seumur hidup..

Tapi tenang ada antisipasi kita sebagai orangtua yang bisa kota lakukan untuk anak kok. Diantaranya adalah mematuhi protokol kesehatan yaitu mencuci tangan dan memakai masker, kemudian menjaga kebersihan termasuk diapers dan tubuh si kecil.  Memasak makanan yang matang sempurna dan higienis, hingga rutin membersihkan mainan anak. 

Itulah pengalaman saya moms merawat si kecil yang terkena flu singapura, semoga bisa membantu yaa dan tidak panik terlebih dahulu. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kamu. Apabila ada pertanyaan seputar ini dan lainnya bisa tinggalkan komentar dibawah ini yaa. Terimakasih:


Posting Komentar untuk " Cara Menganani Anak Jika Terserang Virus Singapura Atau Flu Singapura"