Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Cara menghadapi tantangan berkebun organik

Bertani atau berkebun organik memang memiliki potensi yang besar di Indonesia. Ini karena masyarakat akan semakin sadar akan kesehatan, termasuk apa yang mereka konsumsi. Konsumsi makanan organik banyak diakui dapat memberikan dampak kesehatan yang besar pada sesorang. 

berkebun organik, tanaman organik, pertanian organik, berkebun

Namun dibalik dampak kesehatan yang besar itu ada berbagai tantangan dalam menjalani proses berkebun organik.

Berkebun organik sangat cocok sebagai hobi bagi pemula yang ingin mencoba hobi baru. Ini sangat cocok untuk teman-teman yang termasuk tipe orang yang memiliki minat yang besar untuk berkebun. 

Memang, tidak semua orang suka dan bisa melakukan ini. Jadi teman-teman akan merasa beruntung jika termasuk seseorang yang memiliki minat dan mampu berkebun hobi.

Berkebun membutuhkan keterampilan tertentu. Seperti perlu tahu jenis tanahnya, jenis tanaman apa yang bisa ditanam di tanah, bagaimana merawat tanaman itu, dan masih banyak lagi yang harus dipertimbangkan jika teman-teman serius dengan hobi ini. .

Berkebun organik bisa sangat sulit bagi pemula. Tetapi jika mencoba merasakan sensasinya, teman-teman akan terus mengasah keterampilan ini. Dan yang benar-benar harus dikembangkan adalah pertanian organik. Dikatakan bahwa metode berkebun organik cukup sulit untuk dilakukan, karena akan mengharuskan untuk melakukan usaha ekstra dibandingkan dengan berkebun biasa.

Konsep dasar berkebun organik


Konsep dasar berkebun organik adalah tidak akan menggunakan bahan sintetis dalam semua upaya berkebun organik. Ini termasuk barang-barang penting seperti pupuk dan pestisida.

Bahkan, bisa menggunakan bahan dari lingkungan alami yang nantinya akan digunakan di kebun organik. Teman-teman akan menggunakan cara untuk menanam sesuatu yang baru, misalnya tanaman, sayuran, atau apa pun yang ingin ditanam.

Pupuk organik


Untuk berkebun organik teman-teman dapat membuat kompos menggunakan bahan-bahan yang ditemukan di kebun. Teman-teman dapat menggunakan daun dan ranting yang jatuh, kotoran hewan, tetapi ini biasanya tergantung pada jenis tanaman, kondisi tanah, dll.

Pestisida biologis


Metode berkebun organik memang unik karena mereka tidak akan menggunakan pestisida kimia. Tetapi jika teman-teman tidak dapat menghilangkan serangga atau hama satu per satu dengan tangan kosong, sehingga dapat membeli pestisida organik dari toko pertanian atau membelinya secara online.

Teman-teman sebenarnya juga bisa menggunakan cara lama seperti mencari hama serangga dan menghilangkan (membasmi) mereka satu per satu setiap kali melihat serangga yang merusak tanaman. 

Namun teman-teman bisa beralih ke pestisida organik ketika jumlah serangga terlalu tinggi dan tidak terkendali, karena sulit dilakukan dengan cara lama ini. 

Selain itu teman-teman juga dapat mencoba menggunakan hewan predator hama ini. Dengan cara ini akan terbantu memberantas hama.  Cara ini juga membantu hewan lain untuk memuaskan rasa lapar mereka.

Berkebun organik menyita waktu dan tenaga


Sebagai hobi, berkebun organik bisa menghabiskan waktu. Jadi, jika teman-teman tidak dapat mencurahkan cukup waktu untuk itu, maka dapat mencari mitra yang juga memiliki hobi berkebun organik. Sehingga hal ini dapat dilakukan pembagian tugas dan penyesuaian waktu.

Memang berkebun organik benar-benar membutuhkan kerja keras. Jadi, teman-teman lebih siap untuk berkeringat selama menjalani proses berkebun organik. 

Agar lebih menikmati proses melakukan berkebun organik, selain dijadikan hobi teman-teman juga harus memiliki pola pikir bahwa dengan berkebun organik ini dapat membantu dalam pelestarian alam.

Demikian informasi tentang tantangan dalam melakukan berkebun organik. Jika teman-teman memiliki informasi lain terkait berkebun organik, bisa disampaikan juga di kolom komentar dibawah ini. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat bagi teman-teman yang membacanya hingga tuntas. 

Posting Komentar untuk "4 Cara menghadapi tantangan berkebun organik"